sciencedaily.com |
Setelah beranjak dewasa, kita jarang bisa tidur seperti itu, sebab bertambahnya usia membuat hidup menjadi semakin rumit. Kita berfikir tentang masa depan dan hutang hutang yang harus dilunasi, kita mengkahwatirkan situasi politik, menyesali kesalahan yang kita buat , mengkhawatirkan kesehatan tubuh, menyimpan kejengkelan dan kemarahan, tidak heran jika perlahan lahan damai di hati menguap lenyap.
Di minggu adven ini, renungan renungan yang disampaikan di Gereja ini mempunyai pesan " Damai sejahtera " , untuk memiliki damai sejahtera... kembali memiliki hati yang sederhana .. atau bila boleh digunakan kata bersahaja, sederhana tapi bukan murahan, sederhana tapi bukan gampangan, sederhana justru menunjukkan karakter dan keyakinan yang teguh akan sebuah harapan, seperti kesederhanaan seorang anak meminta digendong ayahnya dan di lengan ayahnya yang kuat itu dia tidak takut walaupun ayahnya mungkin menempatkannya tinggi di bahu sang ayah .... ada damai dan sukacita dalam diri anak itu..
happyfamiliesblog.blogspot |
Bila dihubungkan kembali dengan peringatan natal, apakah masih ada harapan dan damai sejahtera di hati kita masing masing.. ketika ruwetnya masalah hidup dan tagihan taguhan yang sudah menumpuk, tugas dan pr yang belm selesai , pertikaian di kantor dan dosen pembimbing yang sulit dihubungi, apakah itu semua kita biarkan merampas kedamaian hati kita?adakah masih secercah harapan bahwa Allah sang pencipta hidup kita tetap senantiasa ada disisi kita.. bahwa hidup ini diberikanNya dan akan didampingNya baik dalam suka maupun duka....
Semua nya ini membutuhkan iman... sebuah keteguhan hati...
Bayangkan seorang anak kecil,suatu malam ketakutan karena dirumah mereka yang mungil itu ada hujan disertai petir sambar menyambar menghantui kamar sang anak itu, segera iya berlari ke kamar kerja ayahnya, sang ayah masih bekerja di mejanya dan tersenyum melihat putranya, anak tadi kemudian melompat duduk dipangkuan ayahnya, lalu berlahan lahan memejamkan mata.. dan beberapa waktu kemudian sudah tidur terlelap...tampak damai.
Diluar sana petir masih sambar menyambar, situasi masih persis sama, namun ketakutan dalam diri anak itu telah sirna, digantikan oelh damai sejahtera karena ia mempercayakan hidupnya dalam pelukan sang bapa...
hope we find that place to hide in this life journey..... Faith in God love. Amen
" Yang hatinya teguh, Kau jaga dengan damai sejahtera, sebab kepadaMulah ia percaya"
~ yesaya 26-31 ~
sumber : buku liturgi masa raya natal gki , preambule by JTI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar