Menerima Uang adalah salah satu hal yang membahagiakan kita terutama setelah kita bekerja keras sebulan penuh dan di tanggal gajian kita bersyukur akan upah dan rejeki yang kita terima, namun lain soal bila kadang kita bekerja di pekerjaan yang mengharuskan kita banyak memegang uang walaupun kadang uang itu bukan milik kita, misal : pegawai Teller bank dan Kasir di supermarket maupun sebuah warung padang yang ramai. Untuk uang yang masih baru memang belum banyak dilaporkan jatuh korban penyakit, namun untuk uang-uang yang baru beredar beberapa minggu pun bayangkan sudah berapa ratusan tangan yang memegang uang tersebut, bayangkan saat memegang uang tersebut ada yang sedang sakit flu, kadang uang itu jatuh di jalan yang kotor, kadang uang itu diselipkan di saku celana jins yang sudah 2 minggu tidak dicuci. coba bayangkan saja :)
Banyak orang menangani uang sepanjang hari, ada orang yang rajin mencuci tangannya sepanjang waktu namun lebih banyak lagi yang tidak melakukannya, apalagi di negeri kita Indonesia, budaya bersih kalah dengan minimnya pendidikan kesehatan......
dan ramainya pengunjung warung yang harus dilayani sambil sang kasir mengeluarkan ingus dihidung nya :) ( mohon maaf bila sedikit jorok . he2 ). Seseorang jarang berpikir tentang apa yang ada di tangan mereka ketika mereka menerima uang warna biru 50 ribu rupiah yang tentu saja membuat senyuman mereka mengembang. bayangkan sebuah contoh :seorang nyonya rumah memberikan hadiah untuk jajan kepada bibi pelayan rumah , sang bibi tersenyum menerima uang hadiah tersebut sambil memasak daging mentah atau mereka membersihkan rumah mereka atau pergi ke kamar mandi dan lupa untuk mencuci tangan mereka, kemudian di sore hari sang Ibu pekerja keras ini sambil membaya oleh-oleh gorengan kesukaan anak-ananknya pulang dan memberikan uangnya kepada sang anak buah hatinya untuk dibelikan buku sekolah, sayangnya setelah menerima uang tersebut sang anak karena merasa uang yang diterimanya adalah lembaran 50 ribu yang belum kucel, ia pun tanpa cuci tangan segera mengambil sebuah tempe goreng kesukaannyadan memkanya dengan lahap, ternyata besok paginya sang anak tidak jadi sekolah karena diare.... ( mm sebuah permisalan yang agak parah :), tapi memang kuman menyebar lewat hal sederhana sehari-hari yang tidak kita sadari )
dan ramainya pengunjung warung yang harus dilayani sambil sang kasir mengeluarkan ingus dihidung nya :) ( mohon maaf bila sedikit jorok . he2 ). Seseorang jarang berpikir tentang apa yang ada di tangan mereka ketika mereka menerima uang warna biru 50 ribu rupiah yang tentu saja membuat senyuman mereka mengembang. bayangkan sebuah contoh :seorang nyonya rumah memberikan hadiah untuk jajan kepada bibi pelayan rumah , sang bibi tersenyum menerima uang hadiah tersebut sambil memasak daging mentah atau mereka membersihkan rumah mereka atau pergi ke kamar mandi dan lupa untuk mencuci tangan mereka, kemudian di sore hari sang Ibu pekerja keras ini sambil membaya oleh-oleh gorengan kesukaan anak-ananknya pulang dan memberikan uangnya kepada sang anak buah hatinya untuk dibelikan buku sekolah, sayangnya setelah menerima uang tersebut sang anak karena merasa uang yang diterimanya adalah lembaran 50 ribu yang belum kucel, ia pun tanpa cuci tangan segera mengambil sebuah tempe goreng kesukaannyadan memkanya dengan lahap, ternyata besok paginya sang anak tidak jadi sekolah karena diare.... ( mm sebuah permisalan yang agak parah :), tapi memang kuman menyebar lewat hal sederhana sehari-hari yang tidak kita sadari )
Apapun masalahnya, uang sangat sangat kotor dan kita harus memiliki pengetahuan tentang apa jenis bakteri ada di uang dan bagaimana untuk menghindari sakit dari penanganan uang kotor. kita perlu tahu bahwa residu(sisa) obat-obatan ilegal ternyata bisa tetap menempel pada uang untuk jangka waktu yang panjang.
oke mari kita mulai membahas dengan serius ya
Ingatlah bahwa kadang ada orang yang sedang sakit ternyata tetap bertugas menangani uang sepanjang waktu. Mereka menularkan kuman pada uang dengan batuk pada uang, atau menyeka hidung mereka dan kemudian menyentuh uang. Sebuah pekerjaan sebagai kasir ternyata bisa menjadi sangat berbahaya dan mereka harus mencuci tangan mereka terus-menerus untuk menghindari sakit dari bakteri pada uang. faktanya ada jutaan kuman pada uang pada suatu titik tertentu. Anda harus ingat bagaimana kecil bakteri dan bahwa kertas tersebut benar-benar bertindak sebagai tempat yang subur bagi mereka.
Ingatlah bahwa kadang ada orang yang sedang sakit ternyata tetap bertugas menangani uang sepanjang waktu. Mereka menularkan kuman pada uang dengan batuk pada uang, atau menyeka hidung mereka dan kemudian menyentuh uang. Sebuah pekerjaan sebagai kasir ternyata bisa menjadi sangat berbahaya dan mereka harus mencuci tangan mereka terus-menerus untuk menghindari sakit dari bakteri pada uang. faktanya ada jutaan kuman pada uang pada suatu titik tertentu. Anda harus ingat bagaimana kecil bakteri dan bahwa kertas tersebut benar-benar bertindak sebagai tempat yang subur bagi mereka.
Jadi bagaimana Anda menjaga diri Anda aman dari uang kotor? Jawabannya adalah mudah, mencuci tangan Anda. Mencuci tangan dengan sabun antibakteri akan membunuh sebagian besar kuman Anda dapatkan dari penanganan uang. Masalahnya adalah banyak orang lupa untuk mencuci tangan mereka dari waktu ke waktu. atau baru mencuci tangan bila akan makan, sang pemilik tangan lupa bahwa setelah tangannya memegang sesuatu yang kotor maka dia bisa saja menyebarkannya saat memgang pipi bayi mungil anak tetangga yang lucu atau bahkan saat membereskan tempat tidur , maka tanpa disadarinya kuman dari tangannya telah menempel di seprei tersebut.
Sebuah Contoh kasus nyata lain yang dilaporkan sebagai berikut :
(Healthdetik) Uang tidak hanya menjadi alat transaksi jual beli, tapi juga bisa menjadi alat penyebar kuman yang dapat menimbulkan penyakit.Seperti dialami mantan teller sebuah bank di New Zealand yang jatuh sakit setelah menangani sejumlah besar catatan perbankan yang mengharuskannya memegang uang dari dalam lemari besi. "Uang adalah barang paling kotor yang tidak bisa dibayangkan oleh siapapun," ujar Stephanie Connel (52 tahun), seperti dikutip dari stuff.co.nz, Rabu (7/4/2010).
Connell menderita ruam, depresi dan kelelahan di tubuhnya serta beberapa gejala lain yang timbul, meskipun dirinya sudah berhenti dari pekerjaan tersebut 18 bulan lalu.Dirinya menempati posisi sebagai teller sejak bulan Maret 2007, setelah sebelumnya bekerja sebagai teller Westpac selama hampir 10 tahun.
"Banyak orang yang tidak menyadari bahwa uang adalah suatu barang yang sangat kotor, seseorang bisa menyerap apa saja yang terdapat di uang melalui tangan. Sejak Juli 2008, saya mulai mengalami kecemasan, kesulitan bernapas dan adanya zat kimia atau logam di mulut saya," ungkapnya. Gejala yang timbul akan hilang saat malam hari, tapi akan muncul kembali saat memasuki tempat kerja. Kondisi ini membuatnya harus beristirahat selama beberapa minggu hingga akhirnya dirujuk ke psikiater.
Dokter Ted Pearson mengungkapkan bahwa gejala-gejala dan kerusakan yang diderita oleh Connell merupakan akibat langsung dari paparan debu dan asap selama menangani uang, bukan dari kegiatan pekerjaan lain atau lingkungan. Hal ini bisa menjadi masalah karena banyak orang yang lupa untuk mencuci tangannya dari waktu ke waktu, terutama setelah memegang uang. Padahal cuci tangan adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran kuman, termasuk segala macam kuman yang terdapat di uang.
Connell menderita ruam, depresi dan kelelahan di tubuhnya serta beberapa gejala lain yang timbul, meskipun dirinya sudah berhenti dari pekerjaan tersebut 18 bulan lalu.Dirinya menempati posisi sebagai teller sejak bulan Maret 2007, setelah sebelumnya bekerja sebagai teller Westpac selama hampir 10 tahun.
"Banyak orang yang tidak menyadari bahwa uang adalah suatu barang yang sangat kotor, seseorang bisa menyerap apa saja yang terdapat di uang melalui tangan. Sejak Juli 2008, saya mulai mengalami kecemasan, kesulitan bernapas dan adanya zat kimia atau logam di mulut saya," ungkapnya. Gejala yang timbul akan hilang saat malam hari, tapi akan muncul kembali saat memasuki tempat kerja. Kondisi ini membuatnya harus beristirahat selama beberapa minggu hingga akhirnya dirujuk ke psikiater.
Dokter Ted Pearson mengungkapkan bahwa gejala-gejala dan kerusakan yang diderita oleh Connell merupakan akibat langsung dari paparan debu dan asap selama menangani uang, bukan dari kegiatan pekerjaan lain atau lingkungan. Hal ini bisa menjadi masalah karena banyak orang yang lupa untuk mencuci tangannya dari waktu ke waktu, terutama setelah memegang uang. Padahal cuci tangan adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran kuman, termasuk segala macam kuman yang terdapat di uang.
Jenis kuman yang terdapat di uang adalah kuman penyebab infeksi seperti Staphylococcus yang menimbulkan radang tenggorokan dan radang paru-paru, kadang ada kuman dalam bentuk kista yang bisa saja terbang dan terhirup saat kita menghitung beberapa lembar uang dengan cepat.
Orang yang sudah tua atau sedang sakit dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun, harus berhati-hati dalam menggunakan uang. Karena orang-orang ini lebih rentan terkena infeksi oleh kuman apapun.
Selain itu uang koin juga bisa menjadi alat penyebar kuman, tapi jumlahnya tidak sebanyak uang kertas. Uang kertas merupakan cara terbaik bagi kuman untuk berpindah (transfer) dari satu orang ke orang lain. Uang merupakan barang yang sangat kotor dan dipenuhi oleh berbagai jenis bakteri serta serangga mikroskopis.
Kuman Staphylococcus aureus hidup di kulit dan hidung seseorang. Selain itu ada juga bakteri yang dapat mengganggu pencernan dan hidup di usus seperti Escherichia coli dan Klebsiella enterobacter. Koloni bakteri ini bisa ringan atau sedang, banyak yang bisa menyebabkan sakit diare ( E.Coli ) hingga batuk kronis ( Stapyloccus) yang berbahaya bahkan mematikan bagi penderita orang tua yang kekebalan tubuhnya sudah rendah.
Jadi.. jadi teman-teman semua ingatlah...Usahakan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan setiap kali habis memegang uang.
Sebuah cerita penutup adalah seorang teman baru saya bercerita bahwa keluarganya mempunyai seorang yang menderita Toxoplasma dan melahirkan seorang anak yang cacat,saat mendengar hal itu saya menjadi miris, kemudian saya bertanya lebih lanjut lagi apakah yang kira-kira menyebabkan sang ibu tersebut terkena Toxoplasma , apkah dia memelihara binatang, adakah burung di rumahnya, teman baru saya tersebut menjelaskan setelah digali beberapa lama diduga kuat bahwa profesi sang Ibu tersebut yang membuatnya terkena Toxoplasma, ia adalah seorang Teller sebuah bank di Indonesia.
Mm ... mendengar cerita tersebut walau secara ilmiah saya belum mendapat bukti lengkap ada tidaknya Kuman Toxoplasma dalam selembar uang, namun saya bisa membayangkan berapa banyak uang dan debu tak terlihat yang mungkin terhisap saat seorang Teller selama bertahun-tahun bekerja dengan baik.. membuat saya segera memposting artikel ini, bukan bermaksud menakut-nakuti namun membagi informasi ... mmm ayo teman-teman hati-hati ya :)
7 komentar:
wew..bacanya saya jd takut..bahayanya sedemikian ya..saya jg bekerja di sebuah perush bag keuangan, dan juga pegang2 uang terus tuh..satu hal yg saya sll ingat..setelah selesai pegang2 uang, dan wktnya istirahat atau pulang..saya sll cuci tangan..krn apa, krn saya tau meski ga sesadar setelah baca ini, bahwa uang itu pasti kotor banget..makasih artikelnya, mas.
semoga tidak menakuti saja tapi membuat kita lebih bijaksana :) , wah padahal saya belum posting tentang " bahaya gagang pintu " , " kuman di dasboard mobil anda " , kuman di kulkas anda ". semua tempat ada kuman, tapi memang uang adalah sangat berpotensi besar menjadi tempat kuman yg berbahaya
sudah sejak dari jaman sekoLah duLu, haL ini dijarkan. tetapi sampai sekarang masih tetap kurang memperhatikan.
dengan budaya rajin membersihkan tangan, semoga penyakit2 yang ditimbuLkan dari uang dapat bisa ditekan sedemian rupa.
@OmRame, he2 iya om mmg kadang faktor buru-buru, atau yg tersultiu faktor males,membuat kita melewatkan tips sederhana ini. mm kalau dicek di keyboard kita , ada berapa ribu kuman ya om:), he2 kalau saya paling 1 bulan sekali baru sempat lap keyboard dgn sedikit kapas bersabun, omRame apa masih sempat :)
hahaha... sejak pertama punya komputer, keyboardnya enggak pernah dibersihkan tuh ^_^. maLahan yang dibersihkan daLeman komputernya, karena debu sudah terLaLu banyak biar enggak cepat panas mainboardnya.
trims banyak Mas, sudah di ingatkan. jadi maLu nih.
Sangat familier........anak2 mesti baca nih, dan preventif medicine berlaku...asik banget Togu. Ringan dan mendarat....SIP!!
terimakasih mbak mamik :), hope ada ide lagi untuk nulis hal2 sederhana tapi berdaya ungkit besar ( kalo ada yg baca :P ) dan dilakukan :)
Posting Komentar