7.5.12

SIMPLE POSITIF - cara pandang

Pada suatu sore, seorang profesor menyuruh seorang officeboy untuk menutup seluruh jendela di ruang kuliah kecil ( red: pada jaman itu ruangan belum perlu ber-AC karena udara masih cukup sejuk ).

dalam cerita ini sang officeboy menolak menutup jendela dan balik bertanya tentang alasan Profesor menyuruhnya menutup semua jendela ( red: ada ya officeboy yang berani adu argumentasi :)

Officeboy : " Mengapa jendela-jendela harus ditutup Profesor?
Profesor : " Mengapa harus bertanya ? tinggal dikerjakan saja, beres kan. "
Officeboy : " Saya rasa belum waktunya untuk ditutup jendelanya . Mengapa harus ditutup ?"

Profesor : ( mulai kesal )" Ya, Ya supaya nyamuk nyamuk di luar tidak masuk. "
Officeboy : Lha kalau itu masalahnya ... , saya pikir tidak perlu ditutup, Profesor. "
Profesor : ( gemas ) " Kamu ini bisanya mbantah, ngeyel.... Udah tutup sana. "

Officeboy : " Tidak usah Prof ..... . "
Profesor : ( kesal ) "Alasanmu apa , tidak menutup jendela ? "

Officeboy : " Ya supaya nyamuk yang di dalam ruangan bisa keluar .... "

kesederhanaan adalah hal yang biasa, tidak perlu diperhatikan dan itulah kelemahan manusia. Orang lebih cenderung untuk melihat yang wah, spektakuler, berbobot, mempunyai nilai jual tinggi dan mengangkat ke derajat yang lebih tinggi

Kesederhanaan seringkali menjadi barang kuno, jadul, tidak modis , tidak bergengi dan oleh karenanya tidak menherankan yang sederhana tidak mendapat perhatian.

Cerita diatas sederhana, hal lumrah dan biasa kita jumpai dalam hidup keseharian. Namun dalam kesederhanaannya cerita diatas memiliki nilai yang berarti.

Hikmahnya jelas, setidaknya dalam menghadapi suatu masalah , ada dua cara pandang untuk melihatnya

referensi :
1. Purnomo Yusgiantoro dalam bab Gembala yang baik , disadur dari buku Ketika semua jalan telah tertutup oleh Heri Kartono OSC, Penerbit OBOR 2010

Tidak ada komentar: