18.10.11

Life Without Limits - by NICK VUJICIC

" Aku tidak akan pernah mendapatkan kekasih yang mencintaiku, aku bahkan tidak punya tangan untuk memeluk, kalau aku punya anak aku tidak akan bisa memeluk mereka.... "

"Pekerjaan macam apa yang bisa kudapatkan? siapa yang mau memperkerjakannku ? .. "


Kau pasti akan mengalami berbagai momen keraguan dan ketakutan. Kita semua mengalaminya, merasa kecewa adalah hal yang wajar , hal itu juga menunjukkan bahwa kita sepenuhnya manusia....

Hiduplah dengan "Harapan" dalam HATI MU

Kau mungkin tidak percaya bahwa berpegang pada harapan membuat segalanya mungkin. Atau mungkin kau telah begitu menderita sehingga rasanya mustahil bagimu untuk memiliki kekuatan guna membebaskan dirimu dari keputusasaan, aku sendiri pernah merasakannya, aku begitu yakin bahwa kehidupanku tidak akan memiliki makna dan bahwa aku hanya menjadi beban bagi mereka yang kucintai

Kita semua pasti pernah menyaksikan angan angan kita tentang kehidupan kita berbenturan keras dengan kenyataan, ibarat mobil yang melaju kencang dan menabrak tembok. Pengalaman masing masing dari kalian mungkin berbeda beda tetapi perasaan putus asa sama bagi semua manusia.

Bagaimana kau bisa tetap optimis dalam situasi semacam itu?  p e r c a y a l a h   p a d a   T u h a n ...  
ingatlah bahwa kau hadir disini untuk sesuatu dan dedikasilan dirimu untuk memenuhi tujuan tersebut, Apapaun yang kau cobaan yang kau hadapi, kau pasti dikaruniai hal yang bisa menolongmu untuk mencari sebuah jalan keluar...


Lingkaran Keputusasaan
Di titik rawan masa remaja, saat harga diri dan kepercayaan diri menjadi hal yang penting, aku pernah membuarkan kekhawatiran dan ketakutanku mengendalikan diriku, segala sesuatu yang buruk pada diriku mengalahkan segalanya yang baik.
Aku berdoa, bertanya kepada Tuhan mengapa Dia samapai tidak memberikan kepadaku apa yang Dia berikan kepada orang lain " Apa aku melakukan kesalahan ? " ... mengapa Engkau tidak mau menolongku ? mengapa Engkau membiarkanku menderita ? "

Namun ketidakbahagiaanku sungguh tak tertahankan, malam itu dikamar tidur kami bersama saat usiaku 10 tahun aku berkata kepada adikku Aaron yang masih berusia 7 tahun  " Aku akan bunuh diri sewaktu uumurku mencapai 21 tahun. Kupikir aku masih bisa bertahan sampai SMA dan mungkin kuliah, tetapi aku tidak bsia membayangkan hidupku setelah itu, aku tidak yakin bisa memperoleh perkerjaan atau menikah seperti pria pada umumnya. Wanita mana yang mau menikah denganku? karena itulah, aku memutuskan umur 21 tahun terlihat sebagai akhir perjalanan bagiku. Pada usiaku waktu itu tentu saja, mencapai 21 tahun pun terlihat bagaikan waktu yang lama.

Aku akan bilang Ayah kalau kau ngomong seperti itu, " Sahut adikku Aaron. Aku minta dia tidak bercerita kepada siapapun dan aku menutup mata untuk tidur, Yang kuketahui setelah itu adalah aku merasakan berat badan ayahku yang duduk berlahan diatas dipan sorongku.

"Apa benar kau bilang mau bunuh diri?" tanya ayahku Dengan nada suara yang hangat dan menentramkan, dia berbicara tentang semua hal baik yang menantiku. Ketika berbicara dia membelai remabutku dengan jari jarinya. " Kami akan selalu ada untukmu," ayahku menguatkanku, " Semua akan baik baik saja. Ayah janji kami akan selalu ada untukmu, kau pasti akan baik baik saja, Nak."

Setiap anak laki-laki ingin mempercayai ayahnya, dan malam itu ayahku memberiku pegangan untuk bertahan, bagi seorang anak tak ada sumber kekuatan lain seperti yang diberikan ayahnya, aku masih belum tahu bagaimana keadaanku akan membaik tetapi karena ayahku berkata demikian,aku pun percaya hal itu pasti akan terjadi

flickr.com
Ketika aku menengok lagi ke memori  kelam di waktu itu dan merefleksikan kehidupanku setelah momen itu, yang bisa kulakukan hanya bersyukur kepada Tuhan karena telah mengentaskanku dari keputusasaan...

Bertahan pada H A R A P A N 
Melalui penampilanku sebagai pembicara di 24 Negara, kepingan DVD, dan pemutaran videoku di website YouTube aku menyadari bahwa aku telah diberi anugerah untuk menyentuh begitu banyak orang untuk menyampaikan pesan tentang Harapan, bayangkan betapa besar kegembiraan yang kulewatkan bila aku bunuh diri ketika berumur 10 tahun.

" Pada akhirnya aku sadar bahwa meskipun aku tidak menerima hidupku di hari yang kelam itu... Tuhan tetap menerimaku.. menerima hidupku "

Dia menerima hidupku serta memberikan makna dan tujuan dan kebahagiaan dalam kehidupanku melebihi apa yang dapat dipahami seorang bocah usia 10 tahun, Jangan membaut kesalahan yang nyaris kubuat...

Aku hanyalah contoh sebuah contoh yang sangat kecil, pilihlah salah satu pahlawan kehidupan yang nyata entah Mahatma Gandi , Bunda Theresa ,dan tokoh lainnya dan kau akan mendapatkan sosok-sosok ynag harus menghadapi cobaan, penjara , kekerasan bahkan ancaman kematian, tetapi mereka terus bertahan pada keyakinan bahwa impian mereka kelak dapat terwujud.

 with a lot of India children - great time to share moment and life with them
Ketika pikiran negatif perasaan suram menghampirimu , maka ingatlah bahwa kau memiliki pilihan, Jika kau membutuhkan bantuan, berusahalah menggapai bantuan itu. Kau tidak sendirian, kau bisa memilih membayangkan hari hari yang lebih baik dan mengambil tindakan untuk membuat bayangan itu menjadi nyata.

Pikirkan kesulitan yang kuhadapi sebagai bocah, dan lihatlah kehidupanku sekarang . Siapa yang tahu hari Indah dan pencapaian gemilang seperti apa yang menantimu ?

Siapa yang tahu seberapa banyak kehidupan yang bisa kita tolong dengan menjadi mukjizat bagi orang lain ?

...Karena itu berjalanlah bersamaku, bersama pria tak berlengan dan bertungkai ini, menuju masa depan penuh harapan...



 
lifewithoutlimbs.org
 REFERENSI :


~ P Herdian Cahya Khrisna ( Penerjemah ) & Rahayu Lestari ( Perwajahan isi ) dalam terbitan edisi bahasa Indonesia . LIFE WITHOUT LIMITS - by NICK VUJICIC - Penerbit Gramedia 2011




2 komentar:

sarabose mengatakan...

This was simple superb blog! I will have to get this book!
Sara

Knowledger80 mengatakan...

Wish u the best sara, hai from Indonesia :)