27.11.10

Brainstorming Utopia Asuransi Kesehatan (part2)

part 2 . Asuransi Kesehatan  vs  Lingkungan dan Aturan yang tidak sehat
mengingat dari pembahasan part1 , moga-moga para pembaca sepakat bahwa Asuransi membutuhkan sebuah keidealan untuk dapat berjalan dengan baik, mengapa harus ideal...

berarti sayaingatkan kembalai bahwa kondisi lingkungan yang tidak sehat, kondisi aturan pemerintah yang tidak mendukung terciptnya lingkungan yang sehat... ujung-ujungnya resiko orang menjadi sakit akan semakin tinggi... yah ASURANSI adalah persoalan RESIKO, jika resiko tidak bsia dikelola maka jangan heran jika premi asuransi setiap hari semakin mahal dan kelakakan menjadi biang krisis ekonomi ke 3 seperti Amerika saat ini... apakah para pembaca sudah mulai sepaham .... ?

Di Indonesia masalah menjadi kompleks karena lingkungan kita seperti hutan rimba, dunia industri berlomba-lomba mengejar target tanpa memiliki Roadmap akanefek pengendalian lingkungan , memang lapangan kerja dan pemasukan pajak menjadi stabil, tapi apakahdiperhitungkan biaya kesehatan yang harusdikeluarkan setiap bulannya karena pegawai sakit, karena polusi yang bertambah-tambah dari kemacetan diluar tercapainya target penjualan kendaraan bermotor setiap tahunnya dengan bangga....

ASURANSI bekerja keras disini, .... masih banyak HAZARD yang bisa mengakibatkan mahalnya biaya asuransi kelak, yaitudari pihak-pihak yangberkepentingan agar produknya laku , antara lainindustri farmasi(PABRIK OBAT)dan pemilik alat-alat diagnostik maupun alat-alat therapi dan jasa ( Rumah Sakit, Laborat, Penyedia alat operasi, Produk CT SCAN, USG 4 dimensi,dll )

masalah mulai timbul saat seorang klien ( PESERTA ASURANSI ) mendapat pelayanan yang sebenarnya tidak diperlukan , walaupun ditelaah tidak merugikan, misal pemberian vitamin dan suplemen pada pasien yangsebenarnya telah cukup asupan, PEMERIKSAAN LABORAT CANGGIH yang sebenarnya tidak dibutuhkan karena DIAGNOSA telah bisa ditegakkan dengan ANAMNESA dan PEMERIKSAAN FISIK yang teliti, dan sebagainya dan sebagainya....

Bayangkan jika semua itu bercampur baur masalah-masalah itu saling kait mengkait sepertibenang ruwet, bisa dibayangkan ASURANSI KESEHATAN yangawalnya diharapkan menjadi harapan terciptanya akses merata dan subsidi silang pada rakyat Indonesia dalammemperoleh layanan kesehatan yang berkualitas akan sirna.....   lalu apa yang bisa kita lakukan.....

Yang bisa dikerjakan, ADVOKASI dibidang berikut :
1. ADVOKASI PEMERINTAH DUKUNG KEBIJAKAN YANG BERWAWASAN SEHAT
    contoh : Ratifikasi TOBACCO CONTROL , Subsidi kendaraan bermotor baru dengan kendalikan  kendaraan lama/pengendalian polusi yang TEPAT LAKSANA.

2. ADVOKASI SEGERA DIBUAT PANDUAN YANG  DITAATI OLEH PENYEDIA LAYANAN - LAYANAN KESEHATAN, tidak mudah untuk membuat standart layanan dokter keluarga karena kehadiran dokter keluarga di Indonesia sendiri belum didukung penuh, STANDAR LAYANAN akan memandu agar pasien " MENDAPAT PELAYANAN YANG BAIK SESUAI INDIKASI "tidakberlebihandantidak berkekurangan, hal itu akan menyangkut juga STANDART OBAT dan STANDART PEMERIKSAAN LABORAT, namun hal ini bukanlah hal yang mudah untuk menyatukan berbagai-bagai alumni kedokteran, farmasi, spesialistik dan sebagainya dalam menyingkirkan sejenak kepentigan lain seperti alasan kepraktisan semata hingga alasan marketing sebuah produk/obat/laborat.

sementara inibrainstorming kedua.. sampai bertemu di part 3....hutan rimba "industri obat"...
to be continued....

Tidak ada komentar: